DTPHP Berau Perketat Pengendalian Wabah Penyakit Ternak, Vaksinasi Jadi Fokus Utama

Oleh
mediatani.id
Diposting
Jumat, 7 Feb 25
Bagikan
Ilustrasi Peternakan Berau

BERAU – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Kabupaten Berau mengambil langkah proaktif dalam mencegah serta menangani potensi wabah penyakit ternak, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Upaya ini bertujuan untuk melindungi peternak dari dampak ekonomi akibat penyebaran penyakit yang dapat menyerang ternak secara luas.

Kepala DTPHP Berau, Junaidi, menegaskan bahwa pihaknya telah memperketat berbagai langkah pencegahan, termasuk vaksinasi, pemantauan kesehatan hewan, serta edukasi bagi para peternak.

“Pencegahan lebih baik daripada pengobatan, sehingga kami terus melakukan vaksinasi dan pemantauan kesehatan ternak di 13 kecamatan,” ujarnya.

Lebih lanjut, DTPHP Berau telah melaksanakan program vaksinasi yang menargetkan ternak rentan seperti sapi dan kambing. Selain itu, petugas dinas secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ternak di pasar, peternakan rakyat, serta sentra peternakan lainnya.

“Kami telah menyalurkan vaksin guna mencegah PMK. Program ini terus digencarkan, terutama menjelang musim hujan yang berisiko meningkatkan penyebaran penyakit,” tambahnya.

Di samping vaksinasi, DTPHP Berau juga memperketat pengawasan lalu lintas ternak yang masuk dan keluar wilayah Berau. Setiap hewan ternak dari luar daerah diwajibkan memiliki sertifikat kesehatan yang diterbitkan oleh otoritas veteriner resmi.

DTPHP juga aktif memberikan sosialisasi kepada peternak mengenai tanda-tanda awal penyakit ternak dan langkah-langkah pencegahannya. Peternak diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan gejala mencurigakan pada ternak mereka.

“Kami terus mengedukasi peternak agar lebih waspada dan sigap dalam mendeteksi penyakit sejak dini. Dengan begitu, penyebaran bisa dicegah dan penanganan dapat dilakukan lebih cepat,” jelasnya.

Selain itu, DTPHP Berau telah membentuk tim respons cepat yang siap turun ke lapangan jika ditemukan kasus penyakit ternak. Jika terjadi wabah, dinas akan segera menerapkan prosedur karantina dan penanganan sesuai standar kesehatan hewan.

Junaidi berharap langkah-langkah ini dapat menjaga kesehatan dan produktivitas sektor peternakan di Berau. Dengan demikian, stabilitas ekonomi peternak tetap terjaga serta ketersediaan daging dan produk peternakan di pasaran tetap aman.

“Kami berkomitmen menjaga kesehatan hewan ternak di Berau. Karena itu, kami mengajak semua pihak, termasuk peternak dan masyarakat, untuk bersama-sama menjaga kesehatan ternak dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda penyakit,” pungkasnya.

Berita Terkait