Mediatani.id, Kaltim- Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, yang memimpin langsung pelepasan bantuan pada Selasa (5/8/2025) kemarin, menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa tinggal diam melihat kondisi warganya di wilayah perbatasan.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memberangkatkan bantuan logistik seberat 79,8 ton untuk mengatasi krisis pangan dan lonjakan harga di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu). Pengiriman bantuan ini merupakan respons cepat atas terganggunya jalur distribusi akibat surutnya permukaan Sungai Mahakam.
Surutnya air sungai menyebabkan jalur distribusi terganggu. Akibatnya, pasokan sembako tersendat dan harga melambung tinggi. Ini tidak bisa kita biarkan,” ujar Seno Aji.
Transportasi menggunakan speed boat dan long boat tidak bisa lagi menembus daerah ulu. Terutama yang menuju tiga kampung yang disebut sudah dalam kondisi paling terdampak. Yaitu Kampung Long Apari, Noha Tivab, dan Noha Silat.
Bantuan yang dikirim terdiri dari 68,5 ton beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) serta 11,3 ton kebutuhan pokok lainnya seperti minyak goreng dan gula. Selain untuk dibagikan langsung, logistik ini juga akan digunakan untuk operasi pasar murah guna menstabilkan harga.
Dilansir dari hasil monitoring Tim Reaksi Cepat (TRC-PB) di lapangan, tercatat kondisi sungai pada Kamis pagi hanya setinggi 0,33 meter.
Kondisi itu kian parah terus menurun menjadi 0,27 meter siang harinya. Lalu tinggal 0,19 meter menjelang malam.
Kondisi cuaca pun tidak mendukung, karena tidak ada curah hujan yang tercatat selama pemantauan berlangsung.
Sedangkan suhu cuaca berapa pada 17-33 derajat, hingga saat ini tidak ada potensi kebakaran yang diidentifikasi. Masyarakatpun dihimbau untuk memanfaatkan sumber daya dengan bijak.
