Transformasi Ekonomi Kaltim: Sektor Pertanian Sebagai Pilar Utama

Oleh
mediatani.id
Diposting
Jumat, 18 Okt 24
Bagikan
Aktivitas petani di Kabupaten Berau. (Foto: int)

KALTIM – Sektor pertanian memiliki peran strategis dalam transformasi ekonomi di Kalimantan Timur (Kaltim) dan menjadi salah satu tumpuan ekonomi bagi banyak masyarakat. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023), terdapat 210.570 unit usaha pertanian di Kaltim, yang terdiri dari 210.030 Usaha Pertanian Perorangan (UTP), 337 Usaha Pertanian Perusahaan Berbadan Hukum (UPB), dan 203 Usaha Pertanian Lainnya (UTL).

Penurunan Usaha Pertanian

Jika dibandingkan dengan Sensus Pertanian 2013 (ST2013), jumlah usaha pertanian pada tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 12,31 persen dalam sepuluh tahun terakhir. Sekitar 30,16 persen dari total usaha pertanian berada di Kabupaten Kutai Kartanegara, sementara sisanya tersebar di kabupaten dan kota lainnya.

Data ini disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim dalam laporan berjudul “Potensi Pertanian Provinsi Kalimantan Timur: Potensi Komoditas Unggulan Mendukung Pertanian Berkelanjutan,” yang dipublikasikan pada akhir September 2024.

Potensi Tanaman Perkebunan

Kaltim memiliki luas lahan yang cukup dan iklim yang mendukung berbagai jenis tanaman perkebunan. Tingginya permintaan akan produk perkebunan, terutama kelapa sawit, karet, dan kakao, mendorong individu dan perusahaan untuk mengembangkan komoditas ini. Tanaman-tanaman ini dikenal memiliki produktivitas tinggi dan menawarkan keuntungan yang lebih cepat dibandingkan subsektor lainnya.

Kepala BPS Kaltim, DR. Yusniar Juliana, SST, MIDEC, menjelaskan bahwa selain tanaman perkebunan, sebagian besar UTP di Kaltim juga mengusahakan peternakan, tanaman pangan, hortikultura, dan perikanan.

“Usaha ini berperan dalam menjaga ketahanan pangan dan menyediakan lapangan kerja di pedesaan. Pengelolaan usaha pertanian di Kaltim umumnya berskala kecil dan masih menggunakan sistem tradisional,” ujarnya.

Kontribusi Kabupaten Kutai Kartanegara

Kabupaten Kutai Kartanegara dikenal sebagai lumbung pangan Kaltim, memberikan kontribusi signifikan dalam pemenuhan bahan pangan, seperti padi, sayur-sayuran, dan hasil perikanan. Selain tanaman perkebunan, banyak juga UPB yang mengusahakan tanaman kehutanan seperti meranti, akasia, dan eucalyptus.

Produk kehutanan telah lama menjadi unggulan di sektor pertanian, dengan hutan Kaltim kaya akan kayu berkualitas tinggi. Permintaan untuk produk kayu tetap tinggi, baik untuk bahan bangunan, furnitur, maupun bahan baku kertas.

Tantangan dan Praktik Berkelanjutan

Namun, tantangan deforestasi menuntut perusahaan kehutanan untuk menerapkan praktik berkelanjutan, menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Hal ini penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian Kaltim di masa depan.(*)

Berita Terkait