SAMARINDA – Kepala Dinas Pangan, Ketahanan Pangan, dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Siti Farisyah Yana, menegaskan bahwa ketersediaan pangan di Kaltim masih terbilang cukup. Namun, akses distribusinya bervariasi di setiap daerah. Jika ke depan terjadi kekurangan, pemerintah akan mendatangkan pasokan dari luar daerah untuk memastikan kebutuhan pangan tetap terpenuhi.
Menurut Siti Farisyah, upaya menjaga ketahanan pangan tidak hanya sebatas memastikan akses, tetapi juga bagaimana pengelolaannya agar tetap stabil. Salah satu faktor utama yang memengaruhi stok pangan adalah lonjakan permintaan di momen-momen tertentu, seperti perayaan Lebaran atau pesta rakyat.
“Jika permintaan meningkat, maka suplai juga harus disesuaikan. Saat kebutuhan melonjak, stok pangan harus tersedia agar tidak terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, saat pasokan dalam daerah tidak mencukupi, pemerintah akan segera mengambil langkah untuk mendatangkan stok dari luar.
“Keterbatasan ini umumnya terjadi akibat faktor cuaca buruk, gagal panen, atau bukan musimnya komoditas tertentu,” jelasnya.
Selain itu, kenaikan harga pangan juga menjadi perhatian. Menurutnya, lonjakan harga sering kali terjadi akibat meningkatnya permintaan yang tidak diimbangi dengan ketersediaan stok yang cukup.
“Saat stok terbatas sementara permintaan tinggi, pedagang biasanya menaikkan harga untuk menyesuaikan kondisi pasar,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan menekankan bahwa kestabilan harga pangan sangat bergantung pada keseimbangan antara permintaan dan pasokan.
“Jika pasokan cukup dan terdistribusi dengan baik, harga pangan bisa tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” tutupnya. (*)