SAMARINDA – Polresta Samarinda mendukung penuh program Asta Cita dalam upaya mewujudkan swasembada pangan nasional dengan menggelar kegiatan penanaman jagung serentak di enam lokasi di Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional untuk mendukung program cita Asta yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Penanaman jagung dilakukan di lahan seluas satu juta hektare sebagai bagian dari upaya ketahanan pangan nasional.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk kontribusi nyata Polri dalam mendukung agenda pemerintah untuk menciptakan ketahanan pangan yang lebih baik.
Keterlibatan Langsung Polresta Samarinda
“Polresta Samarinda tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga terlibat langsung dalam mendukung kelompok tani yang menjadi mitra utama dalam pelaksanaan program penanaman jagung,” jelas Hendri Umar.
Penanaman jagung dilakukan serentak di enam lokasi, yaitu Samarinda Seberang, Palaran, Samarinda Ulu, Sambutan, dan dua titik di Sungai Kunjang, dengan total luas lahan sekitar 12 hektare.
Dengan adanya program ini, kami berharap bisa mendorong produktivitas sektor pertanian dan kesejahteraan para petani,” tambahnya.
Persiapan dan Pendampingan untuk Kelompok Tani
Kombes Pol Hendri Umar juga mengungkapkan bahwa Polresta Samarinda telah mempersiapkan program ini dengan matang, termasuk melibatkan kelompok tani lokal untuk memaksimalkan potensi lahan yang ada.
Polri juga memberikan pendampingan teknis kepada para petani, mulai dari proses penanaman, perawatan tanaman, hingga masa panen.
“Swasembada pangan merupakan salah satu prioritas nasional dalam mendukung program Asta Cita. Kami akan terus mendukung kebijakan ini dan memastikan penanaman jagung berjalan secara optimal,” ucapnya.
Manfaat Program untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Lokal
Hendri menambahkan, untuk setiap hektare lahan penanaman jagung, Polresta Samarinda menyiapkan 20 kilogram pupuk dan bantuan teknis lainnya. Program ini tidak hanya bermanfaat untuk ketahanan pangan nasional, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat Kota Samarinda.
“Kami optimis program ini dapat berjalan dengan lancar, meningkatkan hasil panen, dan membuka lapangan kerja. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menekan angka kemiskinan di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Samarinda,” tutupnya.(*)