Pemuda Tani Kaltim Sulap Lahan Tidak Produktif di Berau Jadi Pusat Latihan & Bisnis Pertanian Terpadu

Oleh
mediatani.id
Diposting
Kamis, 27 Feb 25
Bagikan
Ketua DPD PTI Kaltim, Akbar Patompo (kanan) dan Kepala Kampung Bukit Makmur, Saidin Saputra (kiri) saat meninjau lokasi

BERAU – Setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pemuda Tani Indonesia (PTI) di Jakarta beberapa hari lalu, Ketua DPD PTI Kalimantan Timur, Akbar Patompo, bersama Sekretarisnya yang juga Kepala Kampung Bukit Makmur, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Saidin Saputra, langsung bergerak cepat. Mereka meninjau lokasi yang direncanakan menjadi Pusat Latihan & Bisnis Pemuda Tani Indonesia.

Saidin Saputra, Kepala Kampung Bukit Makmur, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung proyek ini. Menurutnya, konsep pertanian terpadu ini mencakup berbagai sektor yang saling terintegrasi. Akan ada penanaman kakao atau cokelat seluas 2 hektar, kelapa sawit 5 hektar yang ditumpangsarikan dengan budidaya jagung dan singkong, serta kolam budidaya ikan air tawar.

“Semua ini kami rancang agar saling mendukung dan memberikan hasil optimal bagi petani muda di sini,” ungkapnya.

Saidin Saputra pun turut mengajak para pemuda di Kampung Bukit Makmur dan sekitarnya untuk terlibat aktif dalam proyek ini. Menurutnya, pertanian bukan lagi sekadar pekerjaan tradisional, tetapi bisa menjadi bisnis yang menjanjikan jika dikelola dengan baik dan berbasis teknologi.

“Kita harus mengubah pola pikir bahwa bertani itu sulit dan tidak menguntungkan. Dengan konsep pertanian terpadu dan dukungan koperasi, kami yakin ini bisa menjadi peluang besar bagi generasi muda untuk sukses di sektor pertanian,” jelasnya.

Sementara itu Ketua DPD PTI Kaltim, Akbar Patompo, mengatakan, lahan yang akan dimanfaatkan merupakan tanah kas desa yang selama ini belum produktif dan masih bersemak. Ia menegaskan bahwa lahan ini akan disulap menjadi kawasan perkebunan, pertanian, dan perikanan terpadu.

“Kami melihat potensi besar di sini. Lahan yang selama ini tidak produktif akan kami ubah menjadi kawasan pertanian modern. Ini adalah tantangan bagi kami sebagai anak muda yang ingin sukses di dunia pertanian,” ungkapnya.

Proyek ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara PTI Kaltim dan DPD Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI) Kaltim. Program ini sejalan dengan Asta Cita yang menargetkan swasembada pangan dan energi dalam waktu sesingkat-singkatnya. Selain itu, PTI Kaltim juga akan segera membentuk panitia dan merekrut anak muda untuk dilatih dalam praktek berkebun, bertani, dan berternak ikan air tawar.

“Program ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan generasi muda dalam sektor pertanian dan menciptakan petani-petani modern yang mandiri,” terang Akbar.

Akbar Patompo menambahkan bahwa proyek ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga memiliki tujuan bisnis yang jelas. Untuk memastikan keberlanjutan dan akses pasar hasil pertanian, koperasi pemuda akan dibentuk dan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kampung Bukit Makmur.

“Kami ingin memastikan bahwa hasil pertanian dan perikanan dari proyek ini memiliki pasar yang jelas. Dengan adanya koperasi pemuda yang bekerja sama dengan BUMDes, para petani muda akan mendapatkan keuntungan maksimal dan tidak lagi khawatir dengan penjualan hasil panen mereka,” jelasnya.

Akbar juga menyoroti pentingnya keterlibatan anak muda dalam pertanian. Menurutnya, saat ini pemerintah pusat sangat serius mengawal program swasembada pangan dan energi. Oleh karena itu, generasi muda harus mengambil peran dalam upaya ini.

“Hari ini pemerintah punya harapan besar kepada anak muda, terutama generasi milenial dan Gen Z, untuk menjadi pelaku utama di sektor pertanian. Kita harus bisa menjadi petani modern, wiratani, dan pejuang pangan di era modernisasi ini,” ujar Akbar dengan penuh semangat.

Dengan semangat tinggi, Akbar menutup dengan ajakan kepada para pemuda untuk ikut serta dalam proyek ini.

“Ayo kita jadi petani, ayo kita jadi wiratani, ayo kita jadi pemuda pejuang pangan! Ini saatnya kita mengukir sejarah dan membuktikan bahwa pertanian adalah masa depan,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait