BERAU – Beras lokal “Putri Buyung-Buyung” kembali menjadi bagian dari konsumsi pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.
Program ini sempat terhenti pada Maret 2024 akibat keterlambatan panen yang mengganggu distribusi, namun kini telah dimulai kembali.
Kepala Dinas Pangan Berau, Rakhmadi Pasarakan, menjelaskan bahwa distribusi beras kini dilakukan langsung melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Buyung-Buyung, menggantikan peran Perum Bulog Berau.
“Program ini dimulai kembali sejak Agustus 2024 dengan skema distribusi baru melalui BUMK,” ujarnya, baru-baru ini.
Skema distribusi baru ini bertujuan untuk mendukung ekonomi masyarakat Kampung Buyung-Buyung. Dengan model distribusi langsung, petani dapat menikmati hasil penjualan tanpa campur tangan pihak ketiga. “
Langkah ini memberikan dampak langsung bagi petani,” tambah Rakhmadi.
Saat ini, BUMK memproduksi beras dalam kemasan karung 5 kilogram yang dijual dengan harga Rp14 ribu per kilogram atau Rp70 ribu per karung. Harga ini telah disepakati bersama pemerintah dan petani.
“Sistem distribusi dilakukan dari gudang BUMK ke masing-masing dinas, dengan pembayaran melalui pemotongan gaji pegawai setiap awal bulan,” jelasnya.
Meski kapasitas produksi masih terbatas, Rakhmadi berharap jumlah distribusi dapat ditingkatkan menjadi 10 kilogram per pegawai seperti sebelumnya.
Program ini, menurutnya, merupakan langkah nyata Pemkab Berau dalam mendukung pemberdayaan ekonomi lokal. (*)
