MEDIA TANI – Selvi Ananda menghadiri pembukaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Dome Balikpapan, Rabu (9/7).
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Dome Balikpapan, kain batik khas Kutai Timur menjadi perhatian tamu istimewa Selvi Ananda.
Kehadiran batik Kutai Timur dalam ajang Dekranas tidak hanya menjadi ajang promosi, tapi juga ruang pengakuan atas kekayaan budaya lokal yang dimiliki Kalimantan Timur, khususnya masyarakat Dayak.
Dengan bangga, seorang perempuan asli Dayak Lundayeh Bernama Ises Rahayu memamerkan koleksi batik bermotif unikvhasil kreasi pengrajin Kutai Timur.
Batik motif Dayak yang di perkenalkan Ises Rahaya ini kemudian menjadi salah satu motif yang mencuri perhatian tamu istimewa.
Salah satu motif yang tak luput dari perhatian adalah “Wakaroros” yang menggambarkan akar pohon besar sebagai symbol kekuatan dan peradaban suku Dayak.
Motif tersebut di padukan dengan dengan motif “Teluk Kancet” yang tidak hanya menghasilkan keindahan tapi juga makna budaya.
“Semua motif ini menceritakan tentang kehidupan dan filosofi suku Dayak. Kami ingin mengangkat kearifan lokal melalui wastra,” ujar Ises Rahayu di sela pameran.
Salah satu outer batuk tulis bermotif kombinasi Wakaroros dan Teluk Kancet yang di buat dari bahan primisima yang seluruh pembuatannya dilakukan secara manual di beli seharga Rp 1.500.000.
“Bu Selvi tadi memilih langsung. Kami sangat senang dan bangga sekali, ini menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya Dayak,” tutur Ises.
Dalam gelaran HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-45 di Balikpapan dianggap menjadi momentum penting untuk menggairahkan UMKM lokal. Hal ini disampaikan oleh Okki Noviansyah Noviansyah sebagai pengamat UMKM kota Balikpapan.
Menurut Okki, event ini tak hanya menjadi ajang pameran, tetapi menjadi salah satu langkat strategis untuk dapat mendorong peningkatan omzet pelaku UMKM di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Okki menambahkan bahwa acara ini dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan produk Balikpapan ke luar daerah, jika dikemas dengan strategi yang tepat.
“Acara seperti ini punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar daerah untuk mengenal produk khas Balikpapan,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, menurut Okki dengan hadirnya pihak luar negeri akan semakin membuat acara ini tampak sempurna sebagai strategi bisnis agar UMKM local bisa mendunia.
Ia berharap, dengan adanya acara seperti ini tidak hanya hadir sebagai serimonial tahunan,melainkan akan terus berlanjut dan akan hadir secara tematik setiap bulan.
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Dome Balikpapan, kain batik khas Kutai Timur menjadi perhatian tamu istimewa Selvi Ananda.
Kehadiran batik Kutai Timur dalam ajang Dekranas tidak hanya menjadi ajang promosi, tapi juga ruang pengakuan atas kekayaan budaya lokal yang dimiliki Kalimantan Timur, khususnya masyarakat Dayak.
Dengan bangga, seorang perempuan asli Dayak Lundayeh Bernama Ises Rahayu memamerkan koleksi batik bermotif unikvhasil kreasi pengrajin Kutai Timur.
Batik motif Dayak yang di perkenalkan Ises Rahaya ini kemudian menjadi salah satu motif yang mencuri perhatian tamu istimewa.
Salah satu motif yang tak luput dari perhatian adalah “Wakaroros” yang menggambarkan akar pohon besar sebagai symbol kekuatan dan peradaban suku Dayak.
Motif tersebut di padukan dengan dengan motif “Teluk Kancet” yang tidak hanya menghasilkan keindahan tapi juga makna budaya.
“Semua motif ini menceritakan tentang kehidupan dan filosofi suku Dayak. Kami ingin mengangkat kearifan lokal melalui wastra,” ujar Ises Rahayu di sela pameran.
Salah satu outer batuk tulis bermotif kombinasi Wakaroros dan Teluk Kancet yang di buat dari bahan primisima yang seluruh pembuatannya dilakukan secara manual di beli seharga Rp 1.500.000.
“Bu Selvi tadi memilih langsung. Kami sangat senang dan bangga sekali, ini menjadi bentuk apresiasi terhadap budaya Dayak,” tutur Ises.
Dalam gelaran HUT Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) ke-45 di Balikpapan dianggap menjadi momentum penting untuk menggairahkan UMKM lokal. Hal ini disampaikan oleh Okki Noviansyah Noviansyah sebagai pengamat UMKM kota Balikpapan.
Menurut Okki, event ini tak hanya menjadi ajang pameran, tetapi menjadi salah satu langkat strategis untuk dapat mendorong peningkatan omzet pelaku UMKM di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.
Okki menambahkan bahwa acara ini dapat menjadi momentum untuk memperkenalkan produk Balikpapan ke luar daerah, jika dikemas dengan strategi yang tepat.
“Acara seperti ini punya daya tarik tersendiri bagi wisatawan luar daerah untuk mengenal produk khas Balikpapan,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, menurut Okki dengan hadirnya pihak luar negeri akan semakin membuat acara ini tampak sempurna sebagai strategi bisnis agar UMKM local bisa mendunia.
Ia berharap, dengan adanya acara seperti ini tidak hanya hadir sebagai serimonial tahunan,melainkan akan terus berlanjut dan akan hadir secara tematik setiap bulan.