BERAU – Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Berau, Lita Handini, menekankan pentingnya peran kelompok tani dalam memastikan ketersediaan pupuk bagi petani sawit di tengah tantangan yang ada.
Hal ini terutama disebabkan oleh penghentian subsidi pupuk untuk sektor perkebunan, termasuk sawit.
Lita menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Pupuk Kalimantan Timur (PKT), yang siap mengalokasikan pupuk dengan satu syarat: data harus jelas, mencakup siapa yang mengajukan dan siapa yang membutuhkan.
“Proses ini hanya dapat berjalan efektif jika dilakukan melalui kelompok, seperti koperasi petani,” jelas Lita.
Menurutnya, PKT tidak melayani pembelian dalam skala kecil atau eceran, melainkan hanya untuk pembelian minimal satu ton. Oleh karena itu, solusi terbaik adalah melalui koperasi yang dapat menggabungkan kebutuhan pupuk dari beberapa petani.
“Misalnya, satu koperasi memesan beberapa ton pupuk, dan itu akan langsung dilayani oleh PKT,” lanjutnya.
Dinas Perkebunan Berau berkomitmen untuk menjadi penghubung antara koperasi petani dan pihak PKT. Selanjutnya, koperasi akan bernegosiasi dan melakukan pemesanan langsung.
Lita juga mengungkapkan tantangan utama bagi petani sawit saat ini, yakni kesulitan mendapatkan pupuk di pasaran. Karena tidak adanya subsidi, banyak petani yang kesulitan mencari pupuk dalam jumlah besar secara swadaya.
“Dengan adanya pola kerja sama melalui koperasi, kami harap kebutuhan pupuk petani dapat terpenuhi dengan lebih baik,” imbuhnya.
Lita mencontohkan keberhasilan serupa yang telah dilakukan di Kutai Timur, di mana koperasi petani bekerja sama dengan PKT dalam pengadaan pupuk. Ia berharap model ini dapat diterapkan di Berau untuk mendukung produktivitas para petani sawit.
“Intinya, kelompok atau koperasi adalah kunci agar distribusi pupuk bisa lebih mudah dan efisien. Kami sangat mendorong petani untuk bergabung dalam koperasi,” pungkasnya.
Dinas Perkebunan Berau berharap langkah ini dapat menjadi solusi konkret untuk menjaga keberlanjutan sektor perkebunan sawit di daerah tersebut.