Mediatani.id, Kaltim — Juli 2025 Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) kini mulai menunjukkan keseriusannya dalam membangun kemandirian sektor perikanan sebagai bagian penting dari persiapan menyambut kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN).
Pemerintah daerah, melalui Dinas Perikanan, mengintensifkan program-program strategis untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, mendukung ketahanan pangan lokal, sekaligus membuka peluang investasi dari berbagai negara.
Dalam kurun waktu enam bulan pertama tahun 2025, produksi ikan budidaya di kabupaten ini telah menembus angka 4.700 ton, mendekati setengah dari target tahunan sebesar 12.000 ton. Angka ini tidak hanya mencerminkan tingginya permintaan, namun juga peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya yang selama ini konsisten mengembangkan usaha di sektor air tawar dan air payau.
Kepala Dinas Perikanan PPU menyampaikan bahwa dukungan pemerintah tidak sebatas regulasi dan pelatihan, namun juga menyasar kebutuhan dasar seperti penyediaan bibit ikan. Tercatat sebanyak 105.000 ekor benih patin telah disalurkan kepada petani ikan pada awal tahun ini. Program bantuan bibit ini disebut sebagai salah satu langkah konkret untuk mendorong ketahanan pangan berbasis masyarakat menjelang operasionalisasi Kota Nusantara.
“Ke depan, sektor perikanan kita tidak hanya menjadi lumbung pangan, tapi juga mitra strategis dalam ekosistem ekonomi baru di sekitar ibu kota negara,” ujar salah satu pejabat Dinas Perikanan.
Tak hanya fokus pada kuantitas produksi, pendekatan inovatif juga mulai diterapkan. Salah satunya metode budidaya bioflok yang telah berhasil diterapkan oleh kelompok pembudidaya di Kelurahan Tanjung Tengah dan Desa Sebakung Jaya. Model ini dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan karena mampu meminimalkan limbah air dan meningkatkan padat tebar ikan.
Pemerintah daerah juga tengah mengajukan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang representatif ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Keberadaan TPI dinilai krusial untuk mempermudah distribusi hasil tangkap dan hasil budidaya ke pasar-pasar potensial, termasuk ke kawasan strategis IKN.
Ketertarikan investor asing terhadap sektor perikanan PPU juga mulai terlihat. Delegasi dari Jepang, Bahrain, hingga China disebut telah menjajaki peluang kerja sama investasi. Dengan luas lahan tambak mencapai 9.500 hektare dan potensi kolam air tawar sebesar 1.200 hektare, kabupaten ini memiliki keunggulan geografis dan sumber daya yang belum sepenuhnya tergarap.
Pemerintah kabupaten optimis bahwa dengan dukungan infrastruktur, SDM, dan teknologi yang tepat, sektor perikanan akan tumbuh menjadi salah satu pilar utama perekonomian lokal sekaligus penyangga kebutuhan pangan nasional di masa depan.